Kenapa Musik Lo-Fi Cocok Buat Belajar? Ini Penjelasannya.
![]() |
Source: Lofi Girl: Gamelab.ID |
Seputarmusik - Pernah dengar suara hujan pelan, crackle vinyl, atau denting piano lambat yang mengalun di latar saat kamu belajar? Kemungkinan besar, itu musik Lo-Fi. Meski terdengar seperti musik yang “kasar” atau nggak jernih, justru di situlah daya tariknya.
Apa Itu Lo-Fi?
Lo-Fi adalah singkatan dari Low Fidelity, artinya musik yang memiliki kualitas suara yang tidak sempurna. Ada noise, suara pecah, atau desis—yang biasanya dianggap “cacat” dalam musik profesional. Tapi untuk Lo-Fi, justru elemen-elemen itu yang bikin musiknya terasa hangat dan jujur.
Lo-Fi berkembang sebagai subgenre yang akrab banget dengan generasi digital. Coba aja cari “Lo-Fi Hip Hop Beats to Study/Relax To” di YouTube, kamu bakal nemuin live stream 24/7 yang diiringi visual cewek belajar di meja, lengkap dengan kucing tidur dan suara hujan.
Kenapa Cocok Buat Belajar?
Beberapa studi menunjukkan kalau musik tanpa lirik dan dengan tempo pelan bisa membantu meningkatkan fokus. Lo-Fi biasanya nggak punya vokal, dan ritmenya repetitif serta mellow. Tambahan suara ambience seperti hujan atau gesekan jarum piringan hitam malah bikin otak lebih rileks.
Musik ini juga meminimalisir distraksi. Nggak ada bagian ngebeat yang bikin ingin joget, dan nggak ada lirik yang bikin kamu malah ikut nyanyi. Otak jadi lebih tenang, tapi tetap aktif.
Lebih dari Sekadar Tren
Lo-Fi udah jadi teman belajar yang setia buat banyak orang, terutama mahasiswa dan pelajar. Entah itu ngerjain tugas malam-malam, baca buku, atau sekadar menenangkan diri, musik ini kayak pelukan dalam bentuk audio.
Jadi, kalau kamu butuh teman sunyi yang bisa bantu tetap fokus tanpa bikin stres—Lo-Fi bisa jadi pilihan terbaik.
Penulis: Zahra Chairunisa Liziqri
Komentar