EP, Album, atau Project? Ini Beda Istilah Musik yang Sering Bikin Bingung
![]() |
Source: upwork.com |
Seputarmusik - Pernah nggak sih kamu scroll Spotify atau Instagram musisi, lalu nemu pengumuman: “Hi! I’m releasing my new project next week!” Tapi pas dibuka, bukan album, bukan EP, bahkan kadang cuma 3 lagu aja. Nah, istilah kayak “EP”, “album”, dan “project” memang sering bikin bingung. apalagi karena banyak musisi sekarang pakai istilah ini secara bebas. Tapi sebenarnya, apa sih bedanya? Ini bedanya dan kenapa banyak musisi milih “project” saja.
Pernah nggak sih kamu lihat musisi kayak NIKI atau Laufey rilis karya dan nyebutnya cuma “project”? Nggak disebut EP, bukan album juga. Nah, di era musik digital sekarang, istilah “EP”, “album”, dan “project” makin sering dipakai dengan makna yang fleksibel dan kadang bikin bingung. Jadi yuk, kita bedah satu-satu.
EP (Extended Play)
Mini Album EP biasanya berisi 3 sampai 6 lagu, dengan durasi total sekitar 10–25 menit. Fungsinya? Sebagai pemanasan sebelum album penuh, atau tempat musisi eksperimen dengan sound baru. Misalnya seperti “Apathy” – NIKI atau “Typical of Me” – Laufey.
Album
Karya Penuh, Cerita Panjang Album adalah rilisan besar, biasanya berisi 7 lagu atau lebih dan berdurasi 30 menit ke atas. Karya ini biasanya punya konsep yang lebih kuat, terstruktur, dan terasa seperti satu cerita utuh. Misalnya seperti, “Bewitched” – Laufey atau “Nicole” – NIKI.
Project
Istilah Bebas, Gaya Bebas. Nah, ini dia istilah yang lagi sering banget dipakai: “project”. Sebenernya, ini adalah istilah fleksibel yang bisa berarti macam-macam. EP, mini album, mixtape, sampai kumpulan lagu kolaborasi yang dikemas jadi satu. Musisi indie atau musisi muda biasanya suka pakai istilah ini karena mereka nggak mau dibatasi definisi industri. Kadang juga karena karya mereka belum tentu cocok dibilang EP atau album. Contoh penggunaan: “This project represents my growth in sound.” - Musisi indie di SoundCloud/Bandcamp.
Kenapa Banyak Musisi Pilih Sebutannya “Project”? Pertama Bebas ekspektasi, nggak harus panjang atau punya konsep kuat. Kedua, Marketing friendly: Bikin penasaran, karena publik nggak tahu ini rilisan macam apa. Ketiga, Cocok untuk eksplorasi, Misalnya saat lagi nyoba genre baru, atau kolab lintas negara.
Jadi, Mana yang Paling “Keren”? Semua punya nilai dan fungsi masing-masing. Kalau kamu musisi, nggak harus tunggu siap bikin album dulu kok. EP atau “project” bisa jadi awal yang kuat buat menunjukkan karya dan bereksperimen. Yang penting, karyanya sampai ke hati pendengarnya.
Penulis: Zahra Chairunisa Liziqri
Komentar