Kamila Batavia Tuangkan Luka dan Harapan dalam Mini Album “The Scent of Camellias”
![]() |
Source: detik.net |
Seputarmusik - Penyanyi solo Kamila Batavia resmi meluncurkan debut mini albumnya yang bertajuk The Scent of Camellias, sebuah karya musik penuh nuansa melankolis yang membalut cerita cinta dari awal hingga akhir. Album ini berisi enam lagu yang dirangkai seperti perjalanan emosional—dari momen jatuh cinta hingga rasa kehilangan dan perpisahan yang menyakitkan.
Lewat karya ini, Kamila ingin mengajak pendengar untuk menyelami fase-fase emosional dalam sebuah hubungan. Bukan hanya sekadar kumpulan lagu, album ini dirancang sebagai sebuah cerita utuh yang menggambarkan proses mencintai, terluka, dan menemukan kembali kekuatan diri.
“Judul The Scent of Camellias terinspirasi dari bunga camellia yang tetap mekar meskipun di musim dingin,” ujar Kamila dalam keterangan tertulis, Jumat (9/5/2025). “Itu mencerminkan diriku—bagaimana aku ingin tetap tumbuh dan kuat walau sedang dalam masa sulit.”
Mini album ini diproduseri oleh Faizal Saputra dan dibuka dengan lagu berjudul “Tutup Mata”, yang menggambarkan rasa ikhlas dalam menghadapi perpisahan, meski hati kecil masih menyimpan harapan akan pertemuan di masa depan. Lagu ini menjadi representasi dari ketegaran dan penerimaan.
Salah satu lagu yang paling emosional dalam album ini adalah “Hilang dan Tak Kembali”, yang menjadi puncak dari seluruh perjalanan emosional. Lagu tersebut mengungkapkan kegelisahan akibat cinta jarak jauh yang diliputi rasa ragu dan komunikasi yang mulai pudar. Kamila menyebut lagu ini sebagai pelampiasan emosional atas semua rasa marah, kecewa, dan kesedihan yang tertahan.
Tak hanya itu, Kamila memberikan kejutan berupa bonus track berjudul “Augen Zu”, versi berbahasa Jerman dari lagu “Tutup Mata”. Lagu ini menjadi penutup yang memberikan dimensi baru—membawa suasana yang lebih dramatis sekaligus menambah kedalaman dari keseluruhan cerita dalam album.
Melalui mini album ini, Kamila menampilkan sisi pribadi yang sangat jujur. Ia tak ragu membuka luka-luka yang pernah dialami demi menyampaikan pesan bahwa setiap orang memiliki hak untuk bersedih, tetapi juga kekuatan untuk bangkit.
“Aku ingin setiap orang yang mendengarkan tahu bahwa mereka tidak sendirian. Menangis bukan kelemahan, justru itu bagian dari proses untuk sembuh dan bangkit lagi,” tutupnya.
Penulis: Camilla Luthfiah Putri
Komentar